Suatu kali Umar bin khathab RA berkunjung ke rumah Rosulallah SAW. Kala
itu Umar mendapati Nabi sedang berbaring di tikar yang sangat kasar.
Saking kasarnya alas Nabi itu , anyaman tikarnya membekas di pipi
Beliau. Tak semua tubuh Beliau beralaskan tikar , sebagian tubuhnya
beralaskan tanah. Bantal yang Beliau gunakan pun pelapah kurma yang
keras.
Melihat pemandangan itu , Umar langsung menangis , " Mengapa
Anda menangis ? " tanya Rosulallah . " Bagaimana saya tidak menangis ?
Alas tidur tidur itu telah menorehkan bekas di pipi Anda. Anda ini Nabi
sekaligus kekasih Allah. Mengapa kekayaan Anda hanya seperti yang saya
lihat sekarang ini ? Apa Anda tidak melihat bagaimana Kisra ( Raja
Persia ) dan Kaisar ( Raja Romawi ) duduk di atas singgasana emas dan
berbantalkan sutra terindah ?" Jawab Umar yang sekaligus berbalik
bertanya.
Apa jawab Nabi ?? " Mereka menghabiskan kenikmatan dan
kesenangan sekarang ini , padahal kenikmatan dan kesenangan itu
cepatlah berakhir. Berbeda dengan Kita , kita lebih senang mendapatkan
kenikmatan dan kesenanggan itu untuk hari nanti. Perumpamaan hubungan
dengan dunia seperti orang yang bepergian di musim panas , ia berlindung
sejenak di bawah pohon kemudian berangkat dan meninggalkannya.
Indah
nian perumpamaan Nabi akan hubungan beliau dengan dunia ini , " Dunia
ini hanyalah tempat pemberhentian sementara , hanya tempat berteduh
sejenak untuk kemudian Kita meneruskan perjalanan yang sesungguhnya "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar